Beginilah Sebuah Karakter (2)

Sebuah kisah menyentuh hati terjadi di Dallas Texas Amerika Serikat. Seorang wanita Amerika dengan dua anaknya mendatangi sebuah toko emas. Ia berniat menjual cincinnya. Saat menerima cincin itu, pemilik toko emas (seorang lelaki asal Suriah) bertanya, 
"Mengapa Anda mau menjual cincin ini?" 
"Saya sedang pailit, dan tidak akan dapat gaji hingga bulan depan," jawab wanita itu. 
"Apa betul hanya karena alasan pailit Anda mau menjualnya?" selidik pria pemilik toko emas. 
"Ini cincin hadiah dari ibu saya, tapi saya punya masalah jadi harus diselesaikan," ujar wanita itu. 
"Berapa yang Anda butuhkan?" Sang wanita menjawab, "Saya tidak tahu, harga cincin itu akan membantu saya." 

Sang pemilik toko emas membuka laci dan mengambil beberapa lembar dolar. Ia memberikan sejumlah uang itu kepada wanita tadi. "Ini uangmu." Wanita itu mengambilnya. "Dan ini cincinmu," tambah sang pemilik toko emas. 

Wanita itu terkejut. Ia melangkah mundur menolak dikembalikan cincinnya. Pria pemilik toko itu melangkah maju meyakinkan wanita itu untuk mengambil cincinnya. "Anda bilang ini cincin hadiah (dari ibumu). Ini ambillah." Sang wanita menangis, dan berterima kasih kepada pria pemilik toko emas itu. 

Mengambil secarik kertas pria itu lantas menuliskan nomor teleponnya. "Ini catat nomorku, jika Anda butuh apapun." Wanita itu bercucuran air mata lalu memeluk kedua anaknya. Ia berterima kasih kepada pria itu. 

"Mohon jangan menangis," ujar pria pemilik toko itu. "Dan kamu Dik, tolong jaga ibumu baik-baik ya," pesannya kepada putra wanita itu. Anak itu mengangguk, lalu ibunya menjawab, "Dia menjagaku. Terima kasih banyak." 

"Jangan pergi kemana-mana lagi ya. Kalau Anda berniat menjualnya lagi, saya akan membelinya," ujar pria pemilik toko mengantar ke pintu keluar. Wanita itu pun berlalu bersama putra-putrinya, meninggalkan pria pemilik toko emas yang dermawan. 

Tonton videonya di bawah ini :


(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qo5c9dJHM4c)
Abi. Powered by Blogger.