Sekolah Ayah Ibu Robbani (Sya'ir)

Menurut Jawa Pos (16 Juni 2016) kasus perceraian di Kabupaten Malang tergolong cukup tinggi. Data dari pengadilan agama kabupaten Malang, dari bulan Januari hingga Mei terdapat 3.063 perkara cerai yang diajukan. Sementara jumlah perkara cerai yang telah diputus sejumlah 2.903 kasus. Jika melihat jumlah itu, berarti selama lima bulan terakhir, dalam sehari ada 19 janda-duda baru di Kabupaten Malang. Dari jumlah perkara yang diajukan untuk disidangkan itu, paling banyak adalah cerai gugat. Sebanyak 2.032 istri menggugat cerai suaminya.

Alasan yang paling sering diajukan dalam perceraian adalah karena ketidakharmonisan rumah tangga antar pasangan. Alasan lain antara lain meninggalkan kewajibannya alias tidak bertanggung jawab, alasan ekonomi, cinta lokasi, selingkuh dan tidak ada komunikasi lagi.

Fakta di atas disampaikan oleh Arief Bachtiar, S.Kep, Ns, M.Kep dosen Program Studi D-III Keperawatan Lawang Polkesma sebagai pengantar Sya'ir (Sekolah Ayah Ibu Robbani) minggu, 30 Oktober 2016 di gedung SDIT Robbani desa Watugede kecamatan Singosari. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Robbani yang berkantor di perumahan bumi mondoroko singosari. Peserta Sya'ir adalah pasangan ayah ibu yang putra putrinya menjadi anak asuh LKSA. Sejauh ini LKSA Robbani memiliki ratusan keluarga binaan yang tersebar di kecamatan Singosari. 
Arief, memberikan materi pembinaan keluarga

Pengurus LKSA berharap bahwa Sya'ir akan memberikan pencerahan bagi orang tua anak asuh. Hal ini disebabkan karena pendidikan dan pemeliharaan anak akan terabaikan saat kedua orang tua mereka bermasalah. Banyak kasus kenakalan anak berawal dari masalah kedua orang tuanya. 

Di awal sesi materi, Arief memutar video motivasi seorang anak laki-laki yang merawat ibunya. Kondisi ibu lumpuh sehingga membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Semangat sang anak yang merawat ibu dalam kondisi lumpuh dan sangat tergantung pada orang lain saat ini menjadi fenomena yang jarang ditemui.  Sehingga sebagian peserta sya'ir tersedu melihat tontonan yang mengharukan itu. 

Menjadikan seorang anak yang berbakti sebagaimana yang ada di dalam video tentu bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan effort orang tua yang luar biasa di dalam mendidik anak-anaknya sehingga anak-anak mereka menjadi sadar akan kedudukan orang tua mereka. Terutama pada saat orang tua mengalami penurunan dan kelemahan fisik yang tidak memungkinkan untuk melakukan perawatan secara mandiri. Sang anak bisa saja menganggap orang tua yang demikian sebagai beban hidup.

Tiga hal yang disampaikan oleh Arief dalam pembinaan keluarga dengan tema membangun generasi yang sehat dan kuat dalam keluarga adalah saling memahami dan menjalankan hak dan kewajiban masing-masing suami istri, tidak pernah mengabaikan sekecil apapun yang akan menjadi kebahagiaan dan kestabilan keluarga, dan menanamkan dengan kuat bahwa ada rasa saling membutuhkan diantara pasangan.
Penyerahan Cinderamata

Yang perlu diwaspadai adalah bahwa setiap manusia akan mengalami Marhalah Murahaqah Tsaniyah atau recycling keremajaan per-20 tahunan. Godaan dan ujian bagi mereka yang memasuki 40 tahun sama seperti mereka yang berusia 20 tahun. Hanya mereka yang memiliki jiwa yang tenang, hati yang tenang yang bisa melewati masa-masa ujian  dengan baik (abi/asa).
Abi. Powered by Blogger.