Rekayasa Informasi untuk Promosi Kampus

Kalau Anda peduli dengan kampus kita, pasti Anda ingin mengenalkan kepada semua orang. Melakukan promosi ke sekolah-sekolah memakan waktu, ribet perijinan dan bisa jadi mahal. Memasang spanduk di jalan-jalan tidak jamannya. Iklan di televisi, its expensive, very expensive. lalu apa yang bisa kita lakukan?

Bagi manajemen kampus, upaya promosi di atas sah-sah saja dan memang menjadi bagian program yang harus dilakukan. Pasang spanduk, iklan di tv, promosi ke SMA adalah kegiatan promosi konvensional yang sering dilakukan. Namun belum tentu upaya tersebut sebanding dengan jumlah pendaftar mahasiswa baru.

Di era digital seperti sekarang ini perlu rekayasa informasi sehingga dapat bernilai promosi bahkan marketing. Keyakinan kampus-kampus besar yang tidak mau melakukan promosi secara masif karena memiliki reputasi yang baik pada akhirnya akan tergerus oleh mereka yang mampu menyajikan informasi yang atraktif dan masif.

Lantas bagaimana caranya? Pertama, upaya paling minimal perlu dibentuk tim IT yang handal. Menurut penulis, tim IT cukup 2 orang saja namun memiliki kompetensi jurnalistik yang memadai. Kedua, menanamkan kepada segenap civitas akademika untuk gemar menulis apapun isi tulisannya, bisa berita, artikel ilmiah, lowongan pekerjaan, atau informasi yang bermanfaat lainnya. Kemudian mengirimkan tulisan kepada tim IT, bisa lewat email atau sosial media. Selanjutnya tim IT akan mereview isi artikel sebelum dimuat ke web resmi kampus. Ketiga, membagi (share) informasi yang dipublis di web melalui media sosial resmi kampus seperti facebook dan twiter atau ke grup-grup media berbasis seluler seperti whatsapp, line, BBM dll.

Saat ini, jika seseorang ingin mengetahui informasi tentang sesuatu mereka akan mencari informasi lewat mesin pencari "Google" dan jika setiap kata yang dicari ternyata ditemukan pada salah satu artikel yang dimuat di web kampus, maka berapa banyak orang yang akan mengunjungi situs kampus tersebut. Maka promosi bisa berjalan tanpa harus mengeluarkan dana yang besar. 

Jika satiap informasi yang dipublis lewat web kemudian dilakukan rekayasa lewat media sosial, maka dalam sekejab, hitungan menit bahkan detik, informasi bisa berpindah dengan cepat, berpindah dari grup satu ke grup yang lain. Beredar sangat luas tanpa batas. Dulu saat terjadi gempa bumi, atau banjir bandang, maka esok hari baru kita tahu informasi detail dari surat kabar. Saat televisi berkembang pesat orang bisa mengetahui kejadian dalam hitungan jam. Saat ini orang bahkan mengetahui berbagai kejadian dalam hitungan tidak lebih dari 10 menit. Mari manfaatkan gadget yang kita miliki menjadi alat promosi kampus tercinta. (abi/asa).
Abi. Powered by Blogger.