Manajemen Nyeri

Business photo created by katemangostar - www.freepik.com


Masalah keperawatan yang berkaitan dengan rasa nyeri biasanya digolongkan ke dalam nyeri akut, nyeri kronis, nyeri melahirkan dan sindroma nyeri kronis (Ackley, ladwig, Makic (2017). Apapun masalahnya, manajemen nyeri nampaknya menjadi intervensi utama untuk meredakan rasa nyeri. 

Manajemen nyeri didefinisikan sebagai upaya mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik dan emosional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan (Tim Pokja DPP PPNI, 2017). 

Tindakan ini dimulai dengan mengobservasi nyeri dalam hal karakteristik, frekwensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri, respon nyeri nonverbal, faktor-faktor yang memperberat dan memperingannya. Biasanya tindakan ini digunakan untuk menentukan tindakan terapeutik selanjutnya.

Tindakan terapeutik non farmakologis yang meningkatkan rasa nyaman seperti pijat, menggosok punggung, kompres hangat atau dingin, akupressor, TENS dan terapi sentuhan bisa mengurangi nyeri tergantung dari berat ringannya. Teknik-teknik manajemen stress direkomendasikan pada nyeri ringan hingga sedang seperti relaksasi progresif, biofeedback, aromaterapi, visualisasi, imajinasi terbimbing, self-hypnosis, pernapasan terkontrol, dan terapi musik. Tindakan di atas bisa dilakukan oleh penderita sendiri atau dengan bantuan seorang perawat professional. 

Bila nyeri terasa berat, penderita mungkin membutuhkan medikasi. Beberapa obat yang bisa meredakan nyeri antara lain obat golongan analgesik opioid dan nonopioid, seperti morfin, meperidin, atau hydrocodone; obat-obat golongan anti inflamasi nonsteroid (NSAID’s) baik  suntik dan oral, seperti ketorolak atau ibuprofen. Obat-obat relaksan otot, seperti cyclobenzaprine atau carisoprodol bisa juga untuk meredakan nyeri. Pemberian obat-obatan membutuhkan resep dokter karena itu penderita nyeri harus berkonsultasi dengan professional Kesehatan untuk penggunaannya.

Pada kondisi nyeri hebat penggunaan PCA (patient-controlled analgesia) akan sangat membantu meredakan nyeri baik akut, kronis, nyeri post operatif dan karena persalinan . Namun yang terakhir ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit karena tindakan ini diberikan secara intra vena. 

Baca juga: Nyeri akut

Referensi

  1. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing diagnosis handbook: an evidence-based guide to planning care. Elsevier Health Sciences.
  2. Pastino A, Lakra A. Patient Controlled Analgesia. [Updated 2021 Jul 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551610/
  3. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 (Cetakan III). Penerbit DPP PPNI


No comments

Abi. Powered by Blogger.