Mnemonik PQRST dalam Pengkajian Riwayat Nyeri

Heart photo created by wayhomestudio - www.freepik.com

Nyeri adalah keluhan yang paling sering dijumpai pada seorang pasien. Penyakit jantung, kanker, cidera hingga sakit gigi adalah contoh dari sekian banyak kasus pasien dengan gangguan rasa nyeri. 

Menurut NANDA, nyeri didefinisikan sebagai perasaan yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan (Herdman & Shigemi, 2014). Jaringan yang rusak tersebut akan meningkatkan konsentrasi mediator kimiawi seperti histamin, bradikinin, dan prostaglandin nyeri yang selanjutnya memicu impuls nosisetif dan berakhir dengan dipersepsinya rasa nyeri di otak (McHugh & Mc Huch, 2000).

Sebagai masalah keperawatan, nyeri dibagi dua macam yaitu nyeri akut dan nyeri kronik. Nyeri akut biasa dirasakan pasien kurang dari tiga bulan. Sedangkan, nyeri kronis dirasakan lebih dari tiga bulan. Dalam kondisi tertentu seperti persalinan, nyeri dikategorikan sendiri sebagai nyeri persalinan. Nyeri disebut sebagai sindrom nyeri kronis bila nyeri berulang setidaknya selama tiga bulan, dan yang secara signifikan mempengaruhi fungsi atau kesejahteraan sehari-hari (Herdman & Shigemi, 2014).

Dalam sumber rujukan ditemukan beberapa cara dalam mengkaji riwayat nyeri seperti mnemonic OLDCART, PEG, PQRST, WILDA (Fink, 2010). Namun di Indonesia, pengkajian nyeri sering menggunakan pendekatan PQRST. Pendekatan ini sebenarnya juga memiliki beberapa variasi seperti PQRST (A) atau OPQRST. Pada saat ini, saya akan uraikan bagaimana melakukan pengkajian dengan PQRST saja.

P adalah kepanjangan dari Provocative/Palliative. Apa penyebab nyeri dan apa yang bisa mengurangi nyeri. 

Q adalah kepanjangan dari Qualitative. Nyerinya seperti apa?

R adalah kepanjangan dari Region/Radiation. Dimana lokasi nyeri? Apakah nyerinya menjalar?

S adalah kepanjangan dari Severity. Bagaimana beratnya nyeri pada skala 0 – 10?

T adalah kepanjangan dari Timing. Konstan atau intermittent (hilang timbul)?


Contoh dokumentasi pengkajian riwayat nyeri pada pasien yang mengalami angina:

Riwayat Penyakit Sekarang

P: Pasien mengeluh nyeri timbul dan bertambah jika untuk berjalan, beraktivitas berat. Nyeri berkurang jika istirahat atau berbaring di tempat tidur. 

Q: Nyeri terasa berat seperti ditusuk

R: Nyeri terasa di dada sebelah kiri dan menjalar ke leher, tangan dan punggung kiri

S: Nyeri berskala 8

T: Nyeri terasa merus menerus selama 10 menit.

Referensi:

  1. Fink, R. M., & Gates, R. A. (2010). Pain assessment. Oxford textbook of palliative nursing, 137-160.
  2. Herdman, T. H., & Shigemi, K. (2014). NANDA-I Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2015–2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley Blackwell.
  3. McHugh JM, McHugh WB. Pain: neuroanatomy, chemical mediators, and clinical implications. AACN Clin Issues. 2000 May;11(2):168-78. doi: 10.1097/00044067-200005000-00003. PMID: 11235429.



No comments

Abi. Powered by Blogger.