Bagaimana Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan?
Bagi sebagian mahasiswa identifikasi Diagnosa Keperawatan adalah hal yang cukup sulit. PPNI Sebagai organisasi profesi belum memiliki daftar diagnosa Keperawatan yang menjadi acuan bagi mereka sehingga dalam praktek pemberian asuhan keperawatan di klinik mahasiswa ataupun dosen banyak menggunakan daftar diagnosa Keperawatan NANDA-Internsional. Namun mereka belum pernah menelaah diagnosa keperawatan satu persatu selama belajar di bangku kuliah sehingga penguasaannya sangat kurang. Perkembangan diagnosa NANDA-Internsional tahun 2015-2017 sangat signifikan. Terdapat 235 diagnosa, meningkat 25 diagnosa dibandingkan tahun 2012-2014. Sedangkan 13 diagnosa mengalami revisi.
Sebagian diagnosa keperawatan sangat mirip antara satu dengan yang lain sehingga sulit untuk memilih diagnosa yang tepat. Sebagai contoh, seorang klien yang mengeluh sesak nafas bisa mengarah pada diagnosa pola nafas tidak efektif, bisa juga bersihan jalan nafas tidak efektif, atau gangguan pertukaran gas, bahkan intoleransi aktivitas atau diagnosa-diagnosa keperawatan lainnya. Sedemikian banyak diagnosa keperawatan yang bisa diangkat hanya dari data sesak nafas. Untuk menentukan diagnosa keperawatan yang tepat tergantung dari data-data lain yang menyertai. Misal sesak nafas disertai perubahan frekwensi nafas maka diagnosa yang tepat adalah "Pola Nafas Tidak Efektif". Sesak nafas, perubahan frekwensi disertai adanya sekret (suara ronkhi) maka diagnosa yang tepat adalah "Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif". Apabila ditemukan tambahan data perubahan gas-gas darah, misal PaCO2 meningkat, maka diagnosa yang tepat adalah "Gangguan Pertukaran Gas". Dan apabila dijumpai sesak klien bertambah dengan melakukan aktivitas, maka masalahnya adalah "Intoleransi Aktivitas".
Sebagian diagnosa keperawatan sangat mirip antara satu dengan yang lain sehingga sulit untuk memilih diagnosa yang tepat. Sebagai contoh, seorang klien yang mengeluh sesak nafas bisa mengarah pada diagnosa pola nafas tidak efektif, bisa juga bersihan jalan nafas tidak efektif, atau gangguan pertukaran gas, bahkan intoleransi aktivitas atau diagnosa-diagnosa keperawatan lainnya. Sedemikian banyak diagnosa keperawatan yang bisa diangkat hanya dari data sesak nafas. Untuk menentukan diagnosa keperawatan yang tepat tergantung dari data-data lain yang menyertai. Misal sesak nafas disertai perubahan frekwensi nafas maka diagnosa yang tepat adalah "Pola Nafas Tidak Efektif". Sesak nafas, perubahan frekwensi disertai adanya sekret (suara ronkhi) maka diagnosa yang tepat adalah "Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif". Apabila ditemukan tambahan data perubahan gas-gas darah, misal PaCO2 meningkat, maka diagnosa yang tepat adalah "Gangguan Pertukaran Gas". Dan apabila dijumpai sesak klien bertambah dengan melakukan aktivitas, maka masalahnya adalah "Intoleransi Aktivitas".
Contoh lain adalah diagnosa keperawatan terkait dengan nyeri. Dulu diagnosa ini sering ditulis "gangguan rasa nyaman (nyeri)". Saat ini diagnosa "gangguan rasa nyaman" menjadi diagnosa tersendiri dibedakan dengan diagnosa nyeri. Sementara itu, diagnosa nyeri terbagi menjadi 4 macam yaitu nyeri akut, nyeri kronik, nyeri bersalin dan sindroma nyeri kronik. Setiap diagnosa nyeri memiliki karakteristik yang berbeda oleh karena itu perlu dibedakan antara diagnosa nyeri yang satu dengan diagnosa nyeri yang lain. Pembedaan itu tergantung dari data yang menyertai nyeri.
Masih banyak diagnosa keperawatan yang mirip, oleh karena itu perlu ditelaah satu demi satu agar pemahaman mahasiswa dan tentunya pendidik sesuai dengan yang diharapkan. Bagi mahasiswa disarankan untuk memiliki buku diagnosa keperawatan sebagai pedoman untuk membuat asuhan keperawatan. Untuk lebih mengetahui daftar diagnosa keperawatan terbaru NANDA International 2015-2017 bisa dilihat artikel sebelumnya dengan judul Diagnosa Keperawatan Nanda International : Definisi dan klasifikasi 2015-2017. (abi/asa).
Leave a Comment