Penurunan Curah Jantung (Cardiac Output) ‎

Heart photo created by jcomp - www.freepik.com

‎Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam semenit. Oleh karena itu dipengaruhi oleh denyut jantung (HR) dan volume sekuncup (SV). HR paling sering didefinisikan sebagai berapa kali jantung berdetak dalam satu menit. SV adalah volume darah yang dikeluarkan selama kontraksi ventrikel atau untuk setiap denyut jantung. Tidak semua darah yang mengisi jantung pada akhir diastol (volume akhir diastolik atau EDV) dapat dikeluarkan dari jantung selama sistol. Jadi, volume yang tersisa di jantung pada akhir sistol adalah volume akhir sistolik (ESV). Dengan demikian, volume sekuncup tidak sama dengan volume akhir diastolik tetapi EDV-ESV. HR dan VS secara bersamaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Curah jantung pada manusia umumnya 5-6 L/menit pada saat istirahat hingga lebih dari 35 L/menit pada atlet elit selama latihan.

Penurunan curah jantung didefinisikan sebagai ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh. Masalah keperawatan ini disebabkan oleh perubahan irama jantung, frekuensi jantung, kontraktilitas, preload dan afterload. 

Gejala dan Tanda Mayor

Perubahan irama jantung, secara subyektif, ditandai oleh adanya palpitasi. Sedangkan secara obyektif ditandai oleh adanya bradikardia/takikardia, adanya aritmia pada EKG atau gangguan konduksi.

Perubahan preload, secara subyektif, ditandai oleh adanya kelelahan. Sedangkan secara obyektif ditandai oleh adanya edema, distensi vena jugularis, CVP meningkat/menurun, dan hepatomegaly.

Perubahan afterload, secara subyektif, ditandai oleh adanya dispnea. Sedangkan secara obyektif ditandai oleh adanya tekanan darah meningkat/menurun, nadi perifer teraba lemah, CRT >3 detik, oliguria dan warna kulit pucat dan/atau sianosis.

Perubahan kontraktilitas, secara subyektif, ditandai oleh adanya PND, ortopnea dan batuk. Sedangkan secara obyektif ditandai oleh terdengarnya bunyi jantung 3 dan/atau 4 serta menurunnya fraksi ejeksi.

Gejala dan Tanda Minor

Perubahan preload, secara obyektif ditandai oleh murmur jantung, berat badan bertambah dan PAWP menurun.

Perubahan afterload, secara obyektif ditandai oleh peningkatan/penurunan PVR dan SVR.

Perubahan kontraktilitas, secara obyektif ditandai oleh penurunan indeks kardiak, LVSWI dan indeks SV.

Perubahan perilaku/emosi, secara subyektif ditandai oleh adanya cemas dan gelisah. 

Kondisi Klinis Terkait

Beberapa kondisi klinis yang berhubungan dengan diagnose keperawatan curah jantung menurun antara lain: gagal jantung kongestif, sindroma coroner akut, stenosis mitral, regurgitasi mitral, stenosis aorta, regurgitasi aorta, stenosis trikuspidalis, regurgitasi trikuspidalis, stenosis pumonal, regurgitasi pumonal, aritmia, dan penyakit jantung bawaan.

Singkatan:

HR: Heart Rate
SV: Stroke Volume
RDV: End-diastolic Volume
ESV: End-systolic Volume
EKG: Elektrokardiagrafi
CVP: Central Venous Pressure
PND: Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
PAWP: Pulmonary artery wedge pressure
PVR: Pulmonary vascular resistance
SVR: Systemic vascular resistance
LVSWI: left ventricle stroke work index

Referensi

  1. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing diagnosis handbook: an evidence-based guide to planning care. Elsevier Health Sciences.
  2. King J, Lowery DR. Physiology, Cardiac Output. [Updated 2021 Jul 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470455/
  3. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 (Cetakan III). Penerbit DPP PPNI


No comments

Abi. Powered by Blogger.