Diagnosa Keperawatan pada Gangguan Kebutuhan Aktivitas
Home photo created by jcomp - www.freepik.com |
Masalah mobilitas bisa
menjadi label diagnosis keperawatan atau sebagai etiologi untuk diagnosis keperawatan
lainnya. Beberapa diagnosis keperawatan
berkaitan dengan masalah
aktivitas dan olahraga
antara lain:
Intoleransi Aktivitas
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai energi fisiologis atau psikologis yang tidak mencukupi untuk bertahan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diperlukan atau diinginkan. Terdapat empat tingkatan daya tahan
menurut Wilkinson (2014) yaitu:
Level I: Berjalan dengan kecepatan biasa di tanah yang datar tetapi menjadi
lebih sesak napas daripada biasanya saat menaiki satu atau lebih anak tangga.
Level II: Berjalan satu blok kota atau 500 kaki di tanah datar atau menaiki
satu tangga secara perlahan tanpa henti.
Level III: Berjalan tidak lebih dari 50 kaki di tanah datar tanpa berhenti
dan tidak dapat menaiki satu tangga tanpa berhenti.
Level IV: Dispnea dan kelelahan saat istirahat.
Risiko Intoleransi Aktivitas
Risiko intoleransi aktivitas adalah rentan mengalami energi fisiologis atau psikologis yang tidak mencukupi
untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diperlukan atau
diinginkan, yang dapat membahayakan kesehatan.
Gangguan Mobilitas Fisik
Keterbatasan dalam gerakan fisik tubuh yang mandiri dan terarah atau satu
atau lebih ekstremitas. Versi yang lebih spesifik dari diagnosis ini adalah
- Gangguan
Mobilitas Tempat Tidur
- Kemampuan
Transfer Terganggu
- Gangguan
Berjalan
- Gangguan
Mobilitas Kursi Roda.
- Gangguan
Duduk
Gaya Hidup Sedentary
Melaporkan kebiasaan hidup yang ditandai dengan tingkat aktivitas fisik
yang rendah.
Risk for Disuse Syndrome
Rentan terhadap kerusakan sistem tubuh sebagai akibat dari ketidakaktifan
muskuloskeletal yang ditentukan atau tidak dapat dihindari, yang dapat
membahayakan kesehatan.
Tergantung pada data yang diperoleh, masalah dengan mobilitas sering
mempengaruhi area lain dari fungsi manusia dan menunjukkan diagnosis lain.
Dalam hal ini, masalah mobilitas menjadi etiologi. Etiologi perlu dijelaskan
lebih eksplisit dalam istilah seperti penurunan ROM, gangguan neuromuskular
atau gangguan muskuloskeletal ekstremitas atas dan bawah, atau nyeri sendi.
Contoh di mana Gangguan Mobilitas Fisik adalah etiologi berikut:
- Takut
(jatuh)
- Mengatasi
Tidak Efektif
- Harga
Diri Rendah Situasional
- Ketidakberdayaan
- Risiko
Jatuh.
Ketika masalah yang terkait dengan imobilitas berkepanjangan muncul, banyak
diagnosis lain mungkin diperlukan. Contohnya adalah sbb:
- Bersihan jalan napas tidak efektif jika terjadi stasis sekret paru
- Risiko Infeksi jika ada stasis sekret urin atau paru
- Risiko Cedera jika ada hipotensi ortostatik
- Pola Tidur Terganggu jika aktivitas fisik siang hari kurang
- Risiko Harga Diri Rendah Situasional jika ada gangguan fungsional dan/atau gangguan peran.
Referensi
- Berman, A. T., Snyder, S., & Frandsen, G. (2015). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice (10th) Edition. Macmillan Heinemann.
- Wilkinson, J. M., & Barcus, L. (2014). Pearson nursing diagnosis handbook with NIC interventions and NOC outcomes. Pearson.
Leave a Comment