Batuk

Batuk adalah refleks pelindung vital saluran udara, berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing, lendir, dan iritasi untuk mencegah aspirasi dan menjaga kesehatan jalan napas. Ini melibatkan proses neurogenik kompleks dengan reseptor, jalur aferen dan eferen, dan efektor, yang pada akhirnya mengarah ke ekspirasi eksplosif yang membantu menghilangkan sekresi dan partikel dari paru-paru [1] [2] [3]. Mekanisme terjadinya batuk tergantung pada faktor-faktor seperti kekuatan otot pernapasan, koordinasi, dan mekanika paru-paru, yang dapat dipengaruhi oleh gangguan neuromuskuler atau penyakit saluran napas obstruktif, yang berpotensi menyebabkan batuk yang tidak efektif [4]. Berbeda dari refleks saluran napas lainnya seperti refleks ekspirasi, batuk memainkan peran penting dalam pertahanan jalan napas dengan membersihkan puing-puing dan lendir, sementara juga berfungsi sebagai gejala berbagai kondisi medis yang mempengaruhi saluran udara bagian atas [5].

Batuk Tidak Efektif

Batuk yang tidak efektif mengacu pada kemampuan sistem pernapasan yang terganggu untuk membersihkan saluran udara secara efisien, seringkali karena berbagai kondisi yang mendasarinya [6]. 

Batuk Produktif

Batuk produktif adalah batuk dengan produksi dahak dari saluran pernapasan. Hal ini ditandai dengan pengeluaran lendir atau dahak selama episode batuk. Batuk produktif dapat menjadi indikasi berbagai kondisi pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, atau pneumonia [7][8]. Kebalikannya, batuk non-produktif mengacu pada batuk yang tidak menghasilkan produksi lendir atau dahak [8]. Batuk non produktif disebut juga dengan batuk kering [9].


Referensi

  1. Yong, He. (2023). Cough. doi: 10.1016/b978-0-323-76174-1.00003-1
  2. Francesco, Andrani., Marina, Aiello., Giuseppina, Bertorelli., Ernesto, Crisafulli., Alfredo, Chetta. (2019). Cough, a vital reflex. mechanisms, determinants and measurements. doi: 10.23750/ABM.V89I4.6182
  3. Giovanni, A., Fontana. (2008). Before we get started: what is a cough?. Lung, doi: 10.1007/S00408-007-9036-8
  4. Ilse, Truter. (2007). Evidence Based PHARMACY PRACTICE COUGH. SA Pharmaceutical Journal,  
  5. Peter, Smith. (2018). Rhinitis and Cough. doi: 10.1007/978-3-319-75370-6_9
  6. Francesco, Andrani., Marina, Aiello., Giuseppina, Bertorelli., Ernesto, Crisafulli., Alfredo, Chetta. (2019). Cough, a vital reflex. mechanisms, determinants and measurements.. doi: 10.23750/ABM.V89I4.6182
  7. Rod, Hughes., Eleni, Rapsomaniki., Christer, Janson., Christina, Keen., Barry, J., Make., Pierre-Régis, Burgel., Erin, Tomaszewski., Hana, Müllerová., Helen, K., Reddel. (2022). Frequent productive cough: Symptom burden and future exacerbation risk among patients with asthma and/or COPD in the NOVELTY study.. Respiratory medicine,  doi: 10.1016/j.rmed.2022.106921.
  8. Eskild, Landt., Yunus, Çolak., B., Nordestgaard., Peter, Lange., Morten, Dahl. (2022). Productive vs non-productive chronic cough associated with worse lung health and higher morbidity and mortality in the general population. doi: 10.1183/13993003.congress-2022.4029.
  9. Thierry, Zenone., Marie, Puget. (2013). Dry cough is a frequent manifestation of giant cell arteritis. Rheumatology International, doi: 10.1007/S00296-012-2415-3.

No comments

Abi. Powered by Blogger.