Pola Nafas Tidak Efektif


Man photo created by KamranAydinov - www.freepik.com


Definisi

Diagnosis keperawatan ini didefinisikan sebagai inspirasi dan/atau eskpirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

Penyebab:

Berbagai hal bisa menyebabkan timbulnya masalah ini. Berikut adalah kondisi yang bisa memunculkan pola nafas tidak efektif yaitu: depresi pusat pernapasan; hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan); deformitas dinding dada; deformitas tulang dada; gangguan neuromuskular; gangguan neurologis (mis. elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala, ganguan kejang); imaturitas neurologis; penurunan energi; obesitas; posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru; sindrom hipoventilasi; kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas); cedera pada medula spinalis; efek agen farmakologis; dan kecemasan.

Gejala dan Tanda Mayor:

Subyektif: Dispneu

Obyektif: Penggunaan otot bantu; fase ekspirasi memanjang; dan pola nafas abnormal (misalnya: takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne stokes)

Gejala dan Tanda Minor:

Subyektif: Ortopnea

Objektif; pernapasan pursed-lip; pernapasan cuping hidung; diameter thoraks anterior-posterior meningkat; ventilasi semenit menurun; kapasitas vital menurun; tekanan ekspirasi menurun; tekanan inspirasi menurun; dan ekskursi dada berubah

Kondisi Klinis Terkait:

  • Depresi sistem saraf pusat 
  • Cedera kepala 
  • Trauma thoraks 
  • Gullian barre syndrome 
  • Mutiple sclerosis 
  • Myasthenia gravis 
  • Stroke 
  • Kuadriplegia 
  • Intoksikasi alkohol

Referensi:

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 (Cetakan III). Penerbit DPP PPNI



No comments

Abi. Powered by Blogger.