Diagnosa Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan

 

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa-diagnosa keperawatan yang paling sering terjadi pasien-pasien dengan gangguan sistem pernafasan adalah sebagai berikut:

1.       Intoleransi aktivitas

2.       Resiko intoleransi aktivitas

3.       Bersihan jalan nafas, tidak efektif

4.       Pola nafas tidak efektif

5.       Gangguan pertukaran gas

Perencanaan

Intoleransi aktivitas

-        Faktor resiko: Istirahat di tempat tidur; kelemahan umum; ketidakseimbangan antara suplai / permintaan oksigen; imobilitas; gaya hidup menetap

-        NOC yang disarankan: Toleransi Aktivitas; Daya tahan; Konservasi Energi; Perawatan Diri: Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-hari

-        NIC yang disarankan: Terapi Aktivitas; Manajemen energi; Terapi Latihan: Ambulasi

-        Rencanakan aktivitas yang sesuai untuk masing-masing NIC, misal: Aktivitas-aktivitas untuk manajemen enerji antara lain: Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas; Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan / aktivitas

Resiko intoleransi aktivitas

-        Faktor resiko: Masalah peredaran darah; Riwayat intoleransi sebelumnya; Pengalaman dengan suatu aktivitas; Penurunan kondisi fisik; Kondisi pernapasan

-        NOC, NIC, aktivitas intervensi sama dengan diagnosa Intoleransi aktivitas

Baca juga : Pengkajian Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan

Bersihan jalan nafas, tidak efektif

-        Faktor resiko: berkaitan dengan beberapa faktor seperti  1) lingkungan: paparan asap, perokok sekunder, dan merokok; 2) Sumbatan jalan nafas: Spasme saluran napas; penyakit paru obstruktif kronis; eksudat di alveoli; lendir yang berlebihan; benda asing di jalan napas; hiperplasia dinding bronkial; adanya jalan napas buatan; sekresi yang tertahan; 3) Fisiologis: Saluran udara alergi, asma, infeksi, dan  gangguan neuromuskuler.

-        NOC yang disarankan: Pencegahan Aspirasi; Status Pernapasan: Patensi Jalan Nafas, Pertukaran Gas, Ventilasi

-        NIC yang disarankan: Manajemen Jalan Nafas; Penyedotan Jalan Nafas; Peningkatan Batuk

-        Rencanakan aktivitas yang sesuai untuk masing-masing NIC, misal: Aktivitas-aktivitas untuk manajemen jalan nafas: Ajarkan cara batuk secara efektif, lakukan auskultasi bunyi napas, catat area dengan penurunan atau tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi adventif

Pola nafas, tidak efektif

-        Faktor resiko: Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru-paru, deformitas dinding dada, kelelahan, deformitas dinding dada, hiperventilasi, sindrom hipoventilasi, kelelahan otot pernapasan

-        NOC yang disarankan: Status Pernapasan: Patensi Jalan Nafas, Ventilasi; Tanda-tanda vital

-        NIC yang disarankan: Manajemen Jalan Nafas; Pemantauan Pernapasan

-        Rencanakan aktivitas yang sesuai untuk masing-masing NIC, misal: Aktivitas-aktivitas untuk manajemen jalan nafas antara lain: Dorong napas dalam, perlahan, berulang-ulang, dan batuk efektif; Pantau status pernapasan dan oksigenasi yang sesuai

Gangguan pertukaran gas

-        Faktor resiko: Perubahan membran alveolar-kapiler; ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

-        NOC yang disarankan: Status Pernapasan: Pertukaran Gas, Ventilasi

-        NIC yang disarankan: Manajemen asam-basa; Manajemen jalan nafas

-        Rencanakan aktivitas yang sesuai untuk masing-masing NIC, misal: Aktivitas-aktivitas untuk manajemen asam-basa  antara lain: Pantau gejala gagal napas (mis., PaO2 rendah dan kadar PaCO2 tinggi dan kelelahan otot pernapasan); Pantau determinan pengiriman oksigen jaringan (misalnya, tingkat PaO2, SaO2, dan hemoglobin, dan curah jantung) jika tersedia

Daftar Rujukan

Ackley, B.J., Ladwig, G.B., & Makic, M.B.F., (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care 11th Edition. Elvesier.

Herdman, T.H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis: Definitions & Classification 2015-2017 10th Edition, Wiley Blackwell.

No comments

Abi. Powered by Blogger.