Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga "TEPAK"

Sabtu sore, dibawah mendung yang sangat gelap rombongan 9 orang dari Prodi D-III KL yang terdiri dari 1 orang dosen dan 8 orang mahasiswa bergerak menuju desa Bedali Kecamatan Lawang. Hari itu mereka akan melaksanakan pengabdian masyarakat di rumah salah satu keluarga yang menjadi binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Robbani. 

Sebelumnya LKSA Robbani mengajukan permohonan penyuluhan kesehatan kepada Prodi D-III KL dalam rangka menguatkan keluarga-keluarga yang menjadi binaannya agar lebih berdaya di dalam pemeliharaan kesehatan.

LKSA Robbani merupakan lembaga yang didirikan dalam rangka untuk mendampingi dan membina anak-anak yang bermasalah, anak yatim piatu dari keluarga tidak mampu, atau dari keluarga bermasalah. Menurut Eni Umronah (44), pimpinan LKSA Robbani, jumlah anak asuh LKSA Robbani berjumlah 145 anak. 15 anak di antaranya tinggal di dalam panti. Lebih lanjut Eni memaparkan bahwa saat ini LKSA Robbani sudah menjalankan standar pengasuhan anak sesuai dengan ketentuan Kementerian Sosial RI dan terakreditasi A.

Dalam rangka menunjukkan kepedulian terhadap anak asuh, LKSA Robbani mendirikan Family Development (Penguatan Kapasitas Anak Asuh) yang saat ini tersebar di 7 titik di kecamatan Singosari dan Lawang. Kegiatan ini kemudian di kemas dalam bentuk Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga yang disingkat TEPAK. Salah satu agenda dalam kegiatan itu adalah penyuluhan kesehatan bagi keluarga.

Pemeriksaan tekanan darah
Kegiatan TEPAK di desa Bedali merupakan kegiatan awal di tahun 2017. Kegiatan dilaksanakan dengan beberapa aktivitas dimulai dari pemeriksaan tekanan darah bagi peserta TEPAK oleh mahasiswa prodi D-III KL, pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menentukan indeks masa tubuh (IMT) dilanjutkan dengan motivasi dan penyuluhan kesehatan. 

Suasana Penyuluhan Kesehatan
Sebelum penyuluhan kesehatan dilakukan, Arief Bachtiar (42), dosen prodi D-III KL yang akan memberi penyuluhan, memulai dengan memaparkan Profil Prodi D-III KL yang mencakup Visi Misi, struktur organisasi dan pengenalan kampus 2 secara umum. Arief menyampaikan kepada peserta kemungkinan anak-anak dari peserta TEPAK untuk menjadi mahsiswa di kampus 2 khususnya bagi anak-anak mereka yang berminat di bidang kesehatan. Tidak lupa, amanat Direktur Polkesma yang akan memprioritaskan anak-anak yang hafal Al Qur'an minimal 5 juz untuk diterima di Polkesma melalui jalur prestasi, imbuh Arief.

Pengukuran tinggii badan dan berat badan
Peserta TEPAK
Penyuluhan kesehatan mengambil tema Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) di dalam rumah tangga. 10 indikator PBHS dalam rumah tangga dipaparkan dengan gamblang yang meliputi: 
  1. Persalinan oleh tenaga kesehatan
  2. Asi eksklusif
  3. Menimbang bayi dan balita
  4. Ketersediaan air bersih
  5. Cuci tangan pakai sabun
  6. Penggunaan jamban sehat
  7. Pemberantasan jentik
  8. Makan buah dan sayur tiap hari
  9. Aktivitas fisik setiap hari, dan 
  10. Tidak merokok di dalam rumah

Di sesi terakhir dibuka tanya jawab seputar materi penyuluhan maupun masalah kesehatan secara umum. Rencananya kegiatan serupa akan digilir ke 7 tempat pembinaan keluarga selama satu tahun. (abi/asa)






Abi. Powered by Blogger.