SOP Tes Alergi
![]() |
https://picryl.com/ |
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
INJEKSI INTRADERMAL
I. PENGERTIAN
Injeksi intradermal adalah prosedur penyuntikan obat atau zat tertentu ke dalam
lapisan dermis kulit menggunakan jarum kecil dengan sudut tertentu untuk tujuan
diagnostik (misalnya tes alergi atau tes tuberkulin) atau imunisasi tertentu.
II. TUJUAN
- Mengetahui reaksi
hipersensitivitas terhadap zat tertentu (misalnya dalam tes alergi atau
tes tuberkulin).
- Memberikan
imunisasi tertentu yang memerlukan penyuntikan secara intradermal.
III. KEBIJAKAN
- Prosedur
ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
- Harus
menggunakan peralatan steril untuk mencegah infeksi.
- Dilakukan
sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku.
IV. PERALATAN
- Sarung
tangan medis steril.
- Kapas
alkohol atau antiseptik kulit.
- Spuit
(1 ml) dengan jarum kecil (26G atau 27G).
- Obat
atau larutan yang akan disuntikkan.
- Plester
atau kasa steril (jika diperlukan).
- Tempat
pembuangan jarum bekas (safety box).
V. PROSEDUR PELAKSANAAN
- Persiapan
Pasien:
- Pastikan
identitas pasien dan konfirmasi prosedur yang akan dilakukan.
- Jelaskan
tujuan dan prosedur injeksi intradermal kepada pasien.
- Pastikan
pasien tidak memiliki kontraindikasi terhadap prosedur.
- Persiapan
Alat dan Obat:
- Cuci
tangan sesuai standar kebersihan tangan.
- Siapkan
alat dan obat yang akan digunakan di atas bidang kerja yang bersih.
- Gunakan
sarung tangan steril.
- Teknik
Penyuntikan:
- Pilih
lokasi penyuntikan yang sesuai (biasanya di permukaan ventral lengan
bawah atau punggung).
- Bersihkan
area kulit dengan kapas alkohol atau antiseptik dan biarkan kering.
- Pegang
kulit pasien dengan lembut, masukkan jarum pada sudut 10-15 derajat
dengan bevel jarum menghadap ke atas.
- Suntikkan
larutan dengan perlahan hingga terbentuk gelembung kecil (wheal) di bawah
kulit.
- Tarik
jarum dengan hati-hati tanpa menekan area suntikan.
- Paska
Penyuntikan:
- Jangan
mengusap atau menekan area injeksi.
- Amati
reaksi yang mungkin muncul (misalnya kemerahan atau bengkak).
- Buang
jarum dan spuit bekas pakai ke dalam safety box.
- Lepaskan
sarung tangan dan cuci tangan kembali.
- Catat hasil penyuntikan pada
rekam medis pasien.
VI. KEAMANAN DAN KEWASPADAAN
- Pastikan
alat suntik dan jarum dalam keadaan steril.
- Hindari
menyuntikkan terlalu dalam untuk mencegah masuknya obat ke jaringan
subkutan.
- Perhatikan
tanda-tanda reaksi alergi atau efek samping setelah penyuntikan.
- Dokumentasikan
semua tindakan yang telah dilakukan.
VII. DOKUMENTASI
- Tanggal
dan waktu penyuntikan.
- Lokasi
penyuntikan.
- Jenis
dan dosis obat yang diberikan.
- Reaksi
pasien setelah penyuntikan.
- Nama
dan tanda tangan perawat atau tenaga medis yang melakukan prosedur.
VIII. TINDAKAN LANJUT
- Jika
muncul reaksi alergi berat, segera lakukan tindakan medis yang diperlukan.
- Jika
hasil tes memerlukan pembacaan setelah beberapa waktu (misalnya tes
tuberkulin), jadwalkan kunjungan kembali sesuai dengan pedoman yang
berlaku.
IX. RUJUKAN
- Standar
Prosedur Keperawatan yang berlaku di fasilitas kesehatan.
- Mosby’s Pocket Guide to Nursing Skills & Procedures, 2015.
Leave a Comment