Mengalami Kantuk Berlebihan di Siang Hari: Waspadai Kesehatan Anda
Mengalami kantuk berlebihan di siang hari bukanlah hal yang sepele. Kondisi ini dapat mengganggu produktivitas, konsentrasi, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Banyak orang mungkin menganggap kantuk di siang hari sebagai akibat dari kurang tidur atau kelelahan biasa, namun sebenarnya ada berbagai faktor kesehatan yang dapat menjadi penyebabnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai penyebab-penyebab kantuk berlebihan di siang hari. Dengan memahami lebih baik kondisi ini, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Penyebab Kantuk Berlebihan di Siang Hari
Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun. Kondisi ini ditandai dengan kantuk berlebihan di siang hari dan serangan tidur mendadak yang tidak dapat dikendalikan. Gejala utama narkolepsi meliputi: perasaan sangat mengantuk di siang hari dan sulit untuk tetap terjaga; Katapleksi atau kehilangan tonus otot secara tiba-tiba yang dipicu oleh emosi kuat seperti tertawa atau marah; Sleep Paralysis yaitu ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara saat akan tidur atau bangun; dan Halusinasi seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata saat akan tidur atau bangun. Penyebab pasti narkolepsi belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan rendahnya kadar hipokretin (oreksin), zat kimia di otak yang mengatur siklus tidur-bangun. Faktor risiko termasuk usia 10-30 tahun dan riwayat keluarga dengan kondisi serupa .
Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome) adalah gangguan neurologis yang menyebabkan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki, terutama saat beristirahat, duduk, atau berbaring. Gejala ini sering kali memburuk pada malam hari, sehingga dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari. Sindrom ini ditandai sensasi tidak nyaman di kaki yang memicu dorongan untuk menggerakkannya, rasa seperti kesemutan, terbakar, gatal, atau seperti ada sesuatu yang merayap di dalam kaki. Gejala-gejala tersebut biasanya berkurang saat kaki digerakkan, digoyangkan, atau berjalan dan cenderung lebih parah di malam hari atau saat beristirahat dalam waktu lama. Penyebab sindrom kaki gelisah masih belum jelas, namun disinyalir beberapa faktor seperti keturunan, ketidakseimbangan dopamin, anemia defisiensi besi, neuropati perifer, gagal ginjal, dan penyakit Parkinson dapat meningkatkan risiko RLS. Lebih jauh, perubahan hormon selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga, dapat memicu RLS.
Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang dapat menyebabkan perasaan sedih, kehilangan minat, dan kelelahan yang berkelanjutan. Salah satu gejala umum depresi adalah kantuk berlebihan di siang hari (Excessive Daytime Sleepiness atau EDS). Depresi dapat mengganggu pola tidur normal, menyebabkan tidur yang tidak nyenyak atau tidur berlebihan, yang pada akhirnya berkontribusi pada rasa kantuk di siang hari
Anemia
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kantuk berlebihan di siang hari. Mekanisme anemia dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari terjadi karena rasa kelelahan dan kelemahan akibat kurangnya oksigen. Kekurangan oksigen akibat anemia dapat mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan penurunan konsentrasi dan kewaspadaan, yang pada akhirnya menyebabkan kantuk berlebihan.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid (T3 dan T4) dalam jumlah yang memadai. Hormon-hormon ini memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, dan keseimbangan energi. Ketika produksi hormon tiroid menurun, fungsi tubuh pun ikut melambat, sehingga menimbulkan berbagai gejala, termasuk kantuk berlebihan di siang hari.
Diabetes
Diabetes sering dikaitkan dengan gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif (OSA) dan sindrom kaki gelisah (RLS). Gangguan tidur ini dapat menyebabkan tidur yang tidak nyenyak dan mengakibatkan kantuk berlebihan di siang hari (Berit Inkster et al, 2013; Chasens & Luyster, 2016). Fluktuasi kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan serta kantuk di siang hari (Gallagher, 2025). Sebaliknya pasien diabetes yang mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah) juga dapat merasa sangat lelah dan mengantuk (Berit Inkster et al, 2013).
Gangguan Ritme Sirkadian
Gangguan Ritme Sirkadian adalah kondisi di mana jam biologis tubuh, yang mengatur siklus tidur-bangun, tidak sinkron dengan lingkungan eksternal. Ritme sirkadian berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk tidur, suhu tubuh, dan hormon. Ketika ritme sirkadian terganggu, hal ini dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari.
Penyebab gangguan ritme sirkadian mencakup kerja malam hari atau shift kerja yang tidak menentu. Hal ini dapat mengganggu ritme sirkadian, karena tubuh tidak mendapatkan isyarat cahaya yang tepat untuk mengatur siklus tidur-bangun. Penyebab yang lain adalah perjalanan antar zona waktu: Jet lag akibat perjalanan melintasi beberapa zona waktu dapat mengacaukan ritme sirkadian, menyebabkan kantuk di siang hari dan kesulitan tidur di malam hari. Paparan cahaya yang tidak tepatmisal dari gadget atau lampu terang menjelang tidur dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur tidur. Terakhir, kebiasaan tidur yang buruk seperti kebiasaan begadang atau tidur tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari.
Sindrom Kelelahan Kronis
Sindrom Kelelahan Kronis (Chronic Fatigue Syndrome) adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelelahan ekstrem yang tidak hilang meskipun sudah beristirahat. Kondisi ini dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari. Beberapa alasan meliputi kelelahan yang sangat parah, yang membuat mereka merasa mengantuk dan lelah sepanjang hari. Penderita ini sering dikaitkan dengan gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak sebagai akibatnya dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari. Penurunan Fungsi Kognitif pada sindrom ini mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan penurunan kewaspadaan, yang pada akhirnya menyebabkan kantuk berlebihan. Terakhir, penderita sindrom ini memerlukan waktu lebih lama untuk pulih setelah melakukan aktivitas, sehingga mereka merasa lelah dan mengantuk lebih cepat.
Referensi
- Berit Inkster, Renata L. Riha, Liesbeth Van Look, Rachel Williamson, Stela McLachlan, Brian M. Frier, Mark W.J. Strachan, Jackie F. Price, Rebecca M. Reynolds; Association Between Excessive Daytime Sleepiness and Severe Hypoglycemia in People With Type 2 Diabetes: The Edinburgh Type 2 Diabetes Study. Diabetes Care 1 December 2013; 36 (12): 4157–4159. https://doi.org/10.2337/dc13-0863
- Eileen R. Chasens, Faith S. Luyster; Effect of Sleep Disturbances on Quality of Life, Diabetes Self-Care Behavior, and Patient-Reported Outcomes. Diabetes Spectr 1 February 2016; 29 (1): 20–23. https://doi.org/10.2337/diaspect.29.1.20
- Golden, E. C., & Lipford, M. C. (2018). Narcolepsy: Diagnosis and management. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 85(12), 959-969. DOI: 10.3949/ccjm.85a.17086
- Gallagher, A. (2025), Association Found Between Diabetes and Excessive Daytime Sleepiness. https://www.pharmacytimes.com/view/association-found-between-diabetes-and-excessive-daytime-sleepiness Diakses pada tanggal 1 Februari 2025.
- Saini, P. (2025). Apa itu Ritme Sirkadian dan Bagaimana Cara Kerjanya? https://webmedy.com/blog/id/circadian-rhythm/. Diakses pada tanggal 1 Februari 2025
Leave a Comment