Sleep Hygiene: Implementasi Keperawatan Pada Kebutuhan Istirahat Tidur
Image by freepik |
Istilah “Sleep Higiene” atau kebersihan tidur merujuk pada intervensi yang digunakan untuk meningkatkan tidur. Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur klien umumnya melibatkan tindakan-tindakan nonfarmakologis yang meliputi pengajaran tentang kebiasaan tidur yang sehat, dukungan terhadap ritual sebelum tidur, penyediaan lingkungan yang tenang, tindakan khusus untuk mempromosikan kenyamanan dan relaksasi, serta penggunaan obat penenang yang tepat.
Pada klien yang dirawat di rumah sakit, masalah tidur sering kali terkait dengan lingkungan rumah sakit atau penyakit yang mereka alami. Membantu klien tidur dalam situasi tersebut bisa menjadi tantangan bagi seorang perawat, sering melibatkan penjadwalan aktivitas, pemberian analgesik, dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
Pendidikan kepada klien
Individu yang sehat perlu belajar tentang pentingnya tidur dalam menjaga gaya hidup yang aktif dan produktif. Mereka perlu mempelajari (a) kondisi-kondisi yang mempromosikan tidur dan yang mengganggu tidur, (b) penggunaan obat tidur yang aman, (c) efek dari obat-obatan lain yang diresepkan terhadap tidur, (d) efek dari kondisi penyakit mereka terhadap tidur, dan (e) pentingnya tidur yang berlangsung tanpa gangguan dalam waktu yang lama.
Mendukung Ritual Sebelum Tidur
Sebagian besar orang terbiasa dengan ritual sebelum tidur atau rutinitas menjelang tidur yang menciptakan kenyamanan dan relaksasi. Mengubah atau menghilangkan rutinitas tersebut dapat mempengaruhi tidur seseorang. Aktivitas umum sebelum tidur bagi orang dewasa termasuk:
• membaca
• mandi yang menenangkan, dan
• berdoa.
Anak-anak perlu diperkenalkan dengan rutinitas sebelum tidur seperti:
• memegang mainan atau selimut favorit, dan
• memberikan ciuman selamat malam kepada semua orang.
Tidur juga biasanya didahului oleh rutinitas kebersihan, seperti:
• menggosok gigi, dan
• buang air kecil.
Di lingkungan institusi, perawat dapat memberikan ritual sebelum tidur seperti:
• memberikan pijatan atau minuman hangat,
• menata bantal, dan memberikan selimut tambahan jika diperlukan.
• Berbicara tentang pencapaian atau peristiwa menyenangkan sepanjang hari
• memberikan ketenangan pikiran.
Menciptakan Lingkungan yang Menenangkan
Semua orang membutuhkan lingkungan tidur dengan kebisingan minimal, suhu ruangan yang nyaman, ventilasi yang tepat, dan pencahayaan yang sesuai. Meskipun sebagian besar orang lebih suka lingkungan yang gelap, sumber cahaya rendah mungkin memberikan kenyamanan bagi anak-anak atau mereka yang berada dalam lingkungan yang asing. Bayi dan anak-anak membutuhkan ruangan yang tenang, biasanya terpisah dari kamar orang tua, selimut ringan atau hangat sesuai kebutuhan, dan lokasi yang jauh dari jendela terbuka atau angin dingin.
Gangguan lingkungan seperti kebisingan lingkungan dan kebisingan komunikasi staf merupakan masalah yang sangat mengganggu bagi klien yang dirawat di rumah sakit. Kebisingan lingkungan mencakup suara sistem paging, telepon, dan lampu panggil; peringatan monitor; pintu yang tertutup; bel lift; kerincingan mebel; dan gerobak linen yang digerakkan di koridor. Komunikasi staf merupakan faktor utama yang menciptakan kebisingan, terutama saat pergantian shift staf.
Untuk menciptakan lingkungan yang menenangkan, perawat perlu mengurangi gangguan lingkungan, mengurangi gangguan tidur, memastikan lingkungan yang aman, dan menyediakan suhu ruangan yang memuaskan bagi klien. Beberapa intervensi untuk mengurangi gangguan adalah sebagai berikut:
• Tutup tirai antara klien dalam ruangan semi-pribadi dan ruangan yang lebih besar.
• Hindari pencahayaan dari atas; sediakan lampu tidur di samping tempat tidur
• Gunakan senter untuk memeriksa kantong drainase, dll.
• Pastikan jalur di sekitar tempat tidur terbebas dari benturan
• Tutup pintu kamar klien.
• Patuhi kebijakan lembaga tentang waktu untuk mematikan televisi atau radio bersama.
• Turunkan nada dering telepon di sekitar.
• Hentikan kesibukan setelah jam tertentu (mis: jam 21.00) atau kurangi volume suara.
• Lakukan percakapan staf yang diperlukan dengan volume rendah;
• Gunakan sepatu yang beralas karet.
• Pastikan semua roda kereta dorong telah diolesi dengan baik.
• Lakukan kegiatan berisik yang penting saja selama jam tidur.
Lingkungan juga harus aman agar klien dapat rileks. Orang yang tidak terbiasa dengan tempat tidur rumah sakit yang sempit mungkin merasa lebih aman dengan rel samping. Langkah-langkah keselamatan tambahan meliputi:
• Menggunakan lampu tidur.
• Menempatkan bel panggilan dalam jangkauan yang mudah.
Referensi
- Berman, A. T., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice (10th) Edition. Pearson.
Leave a Comment