Seminar dan Konferensi Keperawatan Nasional I 2017

Sambutan Direktur Polkesma dalam Kegiatan Seminar dan Konferensi Nasional I di Kampus 2

Untuk pertama kalinya Kampus 2 Polkesma mengadakan kegiatan Seminar dan Konferensi Keperawatan Nasional I pada hari minggu, 20 Agustus 2017 dengan tema “Trend and Current Issues In Nursing Practice”. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menanamkan kesadaran terhadap pentingnya kontribusi tenaga kesehatan dan hasil-hasil penelitiannya dalam pembangunan di bidang kesehatan. Acara seminar ini diikuti oleh 405 peserta seminar dan 24 makalah untuk prosiding yang berasal dari Samarinda, Semarang, Lumajang, Mojokerto, Makasar, Kendari, Surabaya dan Malang.

Kegiatan Seminar dibuka dengan penampilan tari tradisional oleh 2 orang mahasiswa Prodi Keperawatan Lawang tepat pada pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Direktur Polkesma, Bpk Budi Susatia, SKp, M.Kes. Dalam sambutannya Direktur Polkesma mengungkapkan bahwa setelah era globalisasi, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke suatu negara. Pada masa itu akan terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat, pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan tersebut akan menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan, baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, maupun kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.

Lebih jauh Direktur Polkesma menyampaikan bahwa pada masyarakat yang menuju kearah tatanan modern, akan terbuka peluang luas untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum sehingga menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Implikasi yang ditimbulkan adalah bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan harus dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek sosial budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasai perkembangan Iptek. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan. 

Bertindak sebagai pembicara dalam seminar adalah: Pertama, ketua PPNI Propinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs. Hons yang memaparkan materi dengan tema “Psiko Neuro Imunologi”; Kedua, Pakar Keperawatan komplementer dari Semarang, Lelik Adiyanto, S.Kep, Ns dengan tema “Keperawatan Komplementer” dan yang ketiga, Ketua Prodi D-III KL Agus Setyo Utomo, A, M.Kes dengan tema “Keperawatan Komplementer pada Lansia”. Setelah seminar, Kegiatan dilanjutkan dengan presentation oral dari pemakalah yang telah mengirimkan naskahnya untuk dipublikasikan sebagai kumpulan referensi dalam prosiding nasional ber ISBN. (nh)

Pembicara I, Ketua PPNI Jawa Timur, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs. Hons

Pembicara II, Lelik Adiyanto, S.Kep, Ns

Antusiasme peserta mengikuti diskusi dalam seminar





Abi. Powered by Blogger.