Prosedur Diagnostik Gangguan Pernafasan

Prosedur  Diagnostik

Prosedur diagnostik digunakan untuk mengevaluasi status pernapasan klien dengan memeriksa indikator seperti oksigenasi darah, fungsi paru-paru, dan integritas jalan napas. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan darah, sputum, bronkhoskopi, radiologi, dan pemeriksaan diagnostik lainnya seperti oksimetri, thoracentesis, serta pemeriksaan fungsi paru.

Oksimetri Nadi

Oksimetri nadi memberikan perkiraan ukuran saturasi oksigen yang akurat dalam 5% untuk kisaran di atas 70%. Saturasi di bawah 70%, tidak dapat diandalkan. Sirkulasi perifer yang buruk atau rasa dingin juga akan mengurangi keakuratan.

Spirometri

Spirometri digunakan untuk mendiagnosis pasien serta memantau perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan. Tindakan tersebut meliputi forced expiratory volume dalam 1 detik (FEV1), forced vital capacity (FVC), kapasitas paru-paru dan rasio FEV1 / FVC, yang merupakan ukuran jumlah udara di paru-paru penuh yang telah diekspirasi setelah 1 detik.

Sputum

Jika ada indikasi infeksi saluran pernafasan, sputum dikirim untuk culture dan sensitivity (C&S) sehingga dapat diresepkan antibiotik yang sesuai.

Baca juga:  Pengkajian Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi digunakan untuk diagnosis dan monitoring. Pemeriksaan meliputi rontgen dada, computed tomography (CT) dan pencitraan resonansi magnetik (MRI).

 

Pemeriksaan CT Scan

Bronkoskopi

Bronkoskopi digunakan untuk memvisualisasikan paru-paru secara langsung. Kamera serat optik dimasukkan ke dalam trakea dan paru-paru pasien, dan paru-paru kemudian dapat dinilai untuk mengetahui tanda-tanda penyakit paru-paru. Sampel dapat diambil untuk pemeriksaan histologis dan sitologi.

Pemeriksaan ABG

Darah arteri diambil untuk mengukur PaO2, PaCO2 dan pH. Nilai ABG menunjukkan tingkat fungsi paru-paru dan digunakan untuk mendiagnosis, menilai, dan memantau pasien yang sakit kritis. Nilai ABG abnormal mengindikasikan asidosis respiratorik, alkalosis respiratorik, asidosis metabolik, dan alkalosis metabolik. Berikut nilai ABG:

  • pH       : 7.35 to 7.45
  • HCO3   : 21 to 28 mEq/L
  • PaO2    : 80 to 100 mm Hg
  • SaO2    : 95 to 100%
  • PaCO2 : 35 to 45 mm Hg

Daftar Rujukan:

Brady, A, Mccabe, C., & Mccann, M. (2014). Fundamentals of medical-surgical nursing : a systems approach. Wiley Backwell

Sommer, S. (2013). RN Adult Medical Surgical Nursing Review Module Edition 9.0. ATI Nursing


Abi. Powered by Blogger.