Mengenal Aurikuloterapi

 

Wikipedia

Aurikuloterapi (Auriculotherapy) saat ini menjadi salah satu modalitas perawatan kesehatan. Beberapa manfaat terapi tersebut biasanya digunakan untuk pengobatan berbagai jenis nyeri, terutama nyeri pasca operasi (Asher et al, 2010). Beberapa penelitian juga mengkonfirmasi bahwa aurikuloterapi dapat  mengurangi cemas dan stress (Munhoz, 2022). Saat ini mulai berkembang riset dalam bidang ini. Beberapa diantaranya adalah tinjauan sistematik apakah aurikuloterapi dapat mengobati obesitas (Yao, et al, 2019). Sebuah tinjauan sistematis lainnya juga dikembangkan untuk memahami efek aurikuloterapi pada kognisi dan memori pada remaja (Noll et al, 2020). 

Aurikuloterapi sesungguhnya memiliki akar pada masa lalu. Hippocrates (460–380 sebelum masehi) tanpa disadari dapat dianggap sebagai penemu metode ini. Pada abad ke-4 sebelum masehi di Cina diterbitkan sebuah buku pengobatan tua yang berjudul Huangdi Nei Jing (Prinsip Pengobatan). Disebutkan dalam buku tersebut bahwa telinga adalah titik pertemuan semua saluran energi tubuh manusia (Szopinski, 2014). 

Penemuan terapi ini sebagian didasarkan pada praktik akupunktur tubuh Tiongkok kuno, namun juga berasal dari penemuan seorang dokter Perancis pada tahun 1950-an. Paul Nogier dan rekannya menunjukkan bahwa area tertentu di telinga luar berhubungan dengan patologi di bagian tubuh tertentu. Banyak teks tentang topik aurikuloterapi cenderung berfokus pada pendekatan Tiongkok terhadap akupunktur auricular atau pada praktik pengobatan auricular di Eropa (Oleson, 2014). 

Aurikuloterapi merupakan stimulasi terapeutik titik organ yang terletak di daun telinga. Prinsip kerja dari terapi memberikan stimulasi di permukaan luar telinga, atau daun telinga untuk meringankan kondisi patologis di bagian tubuh lainnya. Menariknya, prinsip ini dikembangkan oleh dokter Perancis yang bernama P.M.F. Nogier saat bekerja di Afrika Utara, dimana ia mengamati tabib setempat merawat hewan peliharaan, termasuk kuda dan unta, dengan membakar area tertentu di telinga hewan tersebut. Mereka juga menggunakan anting-anting tembaga, yang dipasang di area daun telinga tertentu, untuk mengatasi rasa sakit pada manusia. Terinspirasi oleh hal ini, Nogier memeriksa daun telinga pasiennya dari tahun 1951 hingga 1956 dan menyimpulkan bahwa area tertentu akan menjadi lunak jika organ dalam terkait terkena penyakit. Dengan cara ini, ia menciptakan peta pertama titik organ di daun telinga dan memulai konsep homunculus daun telinga dengan bentuk dan posisi yang umumnya mirip dengan janin awal. Dia juga menggunakan penemuan ini untuk tujuan terapeutik dengan memasukkan jarum akupunktur kecil atau menerapkan radiasi laser pada titik-titik tersebut. Aurikuloterapi kemudian diterima oleh dokter Perancis dan Eropa lainnya yang tertarik pada akupunktur, dan akhirnya juga oleh ahli akupunktur klasik Timur Jauh. Penting untuk diketahui bahwa setiap titik organ auricular hanya berhubungan dengan satu organ/bagian tubuh internal, berbeda dengan titik-titik akupuntur tubuh yang biasanya berhubungan dengan lebih dari satu organ/bagian tubuh internal (Szopinski, 2014).

Mekanisme Aurikuloterapi

Mekanisme di balik terapi aurikular melibatkan stimulasi titik-titik spesifik di telinga, yang dapat memiliki berbagai efek pada tubuh. Efek-efek ini diyakini terkait dengan sistem saraf otonom (ANS), sistem neuroendokrin, faktor neuroimunologi, neuroinflamasi, dan refleks saraf, serta antioksidasi. Telinga terhubung dengan 12 meridian dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), dan merangsang telinga dapat mengembalikan keseimbangan antara Qi dan darah. Mekanisme terapi aurikular belum sepenuhnya dipahami dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Aplikasi Klinis Aurikuloterapi

Aurikuloterapi, juga dikenal sebagai terapi aurikular, merupakan bentuk pengobatan alternatif yang melibatkan stimulasi titik-titik spesifik di telinga untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan. Aplikasi terapi aurikular dapat dilakukan melalui beberapa metode, termasuk akupunktur, elektroakupunktur, akupresur, lasering, kauterisasi, moxibustion, dan pelepasan darah pada daun telinga. Mekanisme di balik terapi aurikular terkait dengan sistem saraf otonom (SSO), sistem neuroendokrin, faktor neuroimunologi, neuroinflamasi, dan refleks saraf, serta antioksidasi. Telinga terhubung dengan 12 meridian dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok, dan merangsang telinga dapat mengembalikan keseimbangan antara Qi dan darah. Terapi aurikular telah digunakan untuk meredakan nyeri, pengobatan epilepsi, kecemasan, obesitas, dan gangguan tidur, tetapi bukti dan mekanisme keefektifannya memerlukan penelitian lebih lanjut.

Referensi:

  1. Asher GN, Jonas DE, Coeytaux RR, Reilly AC, Loh YL, Motsinger-Reif AA, Winham SJ. Auriculotherapy for pain management: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. J Altern Complement Med. 2010 Oct;16(10):1097-108. doi: 10.1089/acm.2009.0451. PMID: 20954963; PMCID: PMC3110838.
  2. Hou PW, Hsu HC, Lin YW, Tang NY, Cheng CY, Hsieh CL. The History, Mechanism, and Clinical Application of Auricular Therapy in Traditional Chinese Medicine. Evid Based Complement Alternat Med. 2015;2015:495684. doi: 10.1155/2015/495684. Epub 2015 Dec 28. PMID: 26823672; PMCID: PMC4707384.
  3. Munhoz OL, Morais BX, Santos WMD, Paula CC, Magnago TSBS. Effectiveness of auriculotherapy for anxiety, stress or burnout in health professionals: a network meta-analysis. Rev Lat Am Enfermagem. 2022 Oct 17;30:e3708. doi: 10.1590/1518-8345.6219.3708. PMID: 36287403; PMCID: PMC9580986.
  4. Noll M, Mendonça CR, Noll PRES, Silveira EA. Influence of auriculotherapy on cognition and memory in adolescents. Transl Pediatr. 2020 Apr;9(2):195-197. doi: 10.21037/tp.2020.03.10. PMID: 32477922; PMCID: PMC7237974.
  5. Oleson, Terry (2014). Auriculotherapy Manual || Overview and History of Auriculotherapy. , (), 1–24. doi:10.1016/b978-0-7020-3572-2.00001-x.
  6. Szopinski, Jan Zbigniew (2014). The Biological Action of Physical Medicine || Reflexive Physical Therapies. , (), 73–222. doi:10.1016/b978-0-12-800038-0.00005-5.
  7. Yao J, Chen L, Zhang L, Zhou S, Zheng Q, Feng X, You X, Zhang L, Li Y. Effect of auriculotherapy and intervention types on weight control: A systematic review and meta-analysis protocol. Medicine (Baltimore). 2019 Aug;98(34):e16959. doi: 10.1097/MD.0000000000016959. PMID: 31441898; PMCID: PMC6716699.

No comments

Abi. Powered by Blogger.