Terapi Aroma (Aromatherapy)

 


Terapi Aroma merupakan terapi alternatif dan komplementer yang sangat popular di dunia. Terapi ini memiliki sejarah yang sangat panjang lebih dari 3.500 tahun yang lalu. Namun, konseptualisasi secara modern baru dimulai pada awal abad ke-20, ketika ahli kimia Prancis René-Maurice Gattefossé menciptakan istilah tersebut pada tahun 1935 setelah berhasil mengobati luka bakar dengan minyak lavender (Navqi et al, 2023). Sebelum Gattefossé, terapi aroma juga digunakan dalam keperawatan, dimana Florence Nightingale seorang pelopor perawat modern menggunakannya untuk menenangkan tentara selama masa perang (Gomes, 2024).

Terapi ini menggunakan minyak esensial yang berasal dari berbagai bagian tanaman untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Khasiatnya telah dikenal di masyarakat dalam meringankan kondisi seperti kecemasan, nyeri, dan gangguan tidur. Di sisi lain, terapi ini memiliki efek samping yang kecil dibandingkan dengan pengobatan konvensional menyebabkan popularitasnya cepat meningkat di kalangan masyarakat (Nalla et al., 2023).

Manfaat

Terapi Aroma memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan fisik, emosional, dan mental. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari terapi tersebut:

Mengurangi Stres dan Kecemasan

Terapi Aroma sering digunakan untuk membantu meredakan stres dan kecemasan. Minyak esensial seperti lavender, chamomile, dan bergamot dikenal memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Beberapa minyak esensial, seperti lavender dan sandalwood, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Aromanya yang menenangkan membantu mengurangi ketegangan dan merangsang tubuh untuk rileks, sehingga membantu mereka yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur.

Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus

Minyak esensial seperti peppermint dan rosemary sering digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, dan daya ingat. Aroma minyak ini dapat merangsang otak dan membantu meningkatkan fokus mental, yang bermanfaat untuk pekerjaan atau studi.

Mengurangi Nyeri dan Ketidaknyamanan

Terapi Aroma dapat membantu meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala, migrain, nyeri otot, dan nyeri sendi. Minyak seperti eucalyptus, peppermint, dan rosemary memiliki sifat analgesik dan anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Meningkatkan Mood dan Kesejahteraan Emosional

Minyak esensial seperti jeruk, lemon, dan ylang-ylang memiliki sifat yang dapat meningkatkan suasana hati. Mereka bisa memberikan perasaan bahagia, energi positif, dan meredakan perasaan sedih atau depresi.

Mekanisme Aksi

Ketika aroma dari minyak esensial dihirup, partikel aroma ini merangsang reseptor penciuman di hidung. Impuls saraf kemudian dikirimkan ke sistem limbik di otak, yang merupakan pusat pengaturan emosi, memori, dan respons terhadap stres. Sistem limbik memiliki koneksi langsung dengan hipotalamus dan amigdala, dua bagian otak yang memainkan peran kunci dalam respons emosional dan fisiologis terhadap stres. Hipotalamus mengontrol produksi hormon-hormon yang mempengaruhi suasana hati dan reaksi terhadap stres, seperti kortisol (hormon stres). Amigdala mengendalikan respons emosi seperti rasa takut, cemas, dan marah. Aroma minyak esensial tertentu, seperti lavender, chamomile, dan bergamot, memiliki efek menenangkan pada sistem limbik, yang dapat mengurangi rasa cemas dan merangsang perasaan rileks. Menurut Nalla et al, (2023) menghirup minyak esensial dapat menyebabkan perubahan fisiologis segera, termasuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan tekanan darah. Sementara itu, Syan (2024) mengatakan bahwa minyak esensial dapat mempengaruhi perilaku dan pola gelombang otak, berkontribusi pada relaksasi dan pereda nyeri 

Prosedur Pelaksanaan Terapi Aroma

Terapi Aroma dapat dilakukan melalui beberapa metode yang berbeda, tergantung pada tujuan terapi dan preferensi individu. Salah satu yang paling umum adalah terapi aroma melalui inhalasi (penghirupan). Metode ini mencakup tiga cara yaitu dengan menggunakan diffuser, inhalasi uap dan menggunakan kertas tisu atau kapan. Berikut akan diuraikan prosedur terapi aroma dengan menggunakan diffuser dan inhalasi uap.

Menggunakan Diffuser

  1. Siapkan diffuser (alat yang memecah minyak esensial menjadi uap).
  2. Isi diffuser dengan air sesuai instruksi alat.
  3. Tambahkan 3-5 tetes minyak esensial ke dalam air.
  4. Nyalakan diffuser dan biarkan minyak esensial menyebar ke udara.
  5. Duduk atau beristirahat di ruangan tempat diffuser bekerja untuk menghirup aroma.

Minyak esensial yang cocok untuk inhalasi relaksasi adalah lavender, eucalyptus, atau peppermint.

Inhalasi Uap

  1. Siapkan mangkuk besar berisi air panas (bukan air mendidih).
  2. Tambahkan 2-3 tetes minyak esensial ke dalam air.
  3. Posisikan wajah Anda di atas mangkuk dan tutupi kepala dengan handuk untuk menjaga uap agar tetap terkonsentrasi.
  4. Hirup uap selama 5-10 menit dengan napas yang dalam.

Minyak esensial seperti eucalyptus atau peppermint baik untuk membersihkan sinus dan meningkatkan relaksasi.

Referensi

  1. Gomes, A. F. (2024). Historical evolution of ethical and legal aspects in aromatherapy in Brazilian Nursing: Abstract of II International Symposium on Aromatherapy and Essential Oils. Brazilian Journal of Health Aromatherapy and Essential Oil, 1(1), iisinaroma2-iisinaroma2. doi: 10.62435/2965-7253.bjhae.2024.iisinaroma2
  2. Nalla, S., Golla, U., Palatheeya, S., & Aouta, E. K. (2024). Aromatherapy: An Integrative Therapy of Essential Oils. In Pharmacological Aspects of Essential Oils (pp. 120-125). CRC Press.
  3. Naqvi, S. A. R., Javed, V., Abbas, N., Gilani, M. R. H. S., Hassan, S. U., Javed, M. R., & Hussain, M. (2023). Essential Oil‐Based Therapies. Essential Oils: Extraction Methods and Applications, 903-931. doi: 10.1002/9781119829614.ch39
  4. Syan, J.,"AROMATHERAPY ", Futuristic Trends in Pharmacy & Nursing Volume 3 Book 1,IIP Series, Volume 3, May, 2024, Page no.226-232, e-ISBN: 978-93-6252-774-5, DOI/Link: https://www.doi.org/10.58532/V3BIPN1P2CH10

No comments

Abi. Powered by Blogger.