Latihan Pengembangan Kasus Askep KMB (PBL)

 


  1. Seorang pasien wanita berusia kira-kira 18 tahun dirujuk dari IRD RS ke ruang bedah setelah kondisi pasien stabil. Setiba di ruangan perawat melakukan pemeriksaan lengkap mulai dari wawancara hingga pemeriksaan fisik. Saat diperiksa TTV pasien stabil, hanya nadi agak sedikit naik 24 x/mnt. Pasien mengeluh nyeri meski tidak sesakit saat dia masuk IRD. Saat ini pasien terpasang traksi sederhana pada kaki kanan dengan beban kira-kira 5 kg. Infus RL 20 x/mnt terpasang di tangan kiri pada vena radialis dan mendapat resep tramadol 50 mg IV, 3 kali/hr. Diagnosa Medis Fraktur Femur 1/3 tengah tertutup. Pasien direncanakan operasi namun masih belum ditentukan jadwal operasinya.
  2. Pasien laki-laki berusia kira-kira 19 tahun di rawat di ruang kelas 2 mulai kemarin malam dengan diagnosa medis meningitis. Kondisi pasien saat ini mengeluh pusing, mengalami peningkatan suhu tubuh dan takikardia. Ekstremitas mengalami hemiparese. Pemeriksaan refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+). Mendapat infus D5% dan RL ruwatan dengan perbandingan 1:1. Diet bubur TKTP, namun sulit menghabiskan makanan karena mual. Malam hari mengeluh sulit tidur. Mendapat pengobatan cefotaxim 1 gr IV 3 x/hr, dexamethaon fosfat 10 mg IV 4x/hr, dan lansoprazol 30 mg oral 2 x/hr.
  3. Seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun di rawat di ruang kombusio sejak 2 hari yang lalu karena luka bakar pada tubuhnya. Luka bakar mengenai dada, perut, genital, kedua lengan, kedua paha seluas 46% dengan  derajat 2. Saat ini kondisi pasien terus menerus merasa kesakitan terutama saat dirawat pada pagi hari. Pasien sehari-hari berada di tempat tidurnya. hanya Seluruh aktivitas pasien di bantu. Pasien terpasang infus RL 20 tpm, terpasang kateter dengan sisa urine 450 cc. Pasien mendapat obat injeksi cefotaxim 1 gr IV 2 x/hr, ranitidin 50 mg 3 x/hr, ibuprofen 400 mg 3 x/hr.
  4. Seorang pasien wanita usia 62 tahun masuk ruang bedah karena menderita katarak. Pasien mengeluh matanya sebelah kanan semakin kabur sejak 3 bulan yang lalu hingga saat ini tidak bisa melihat. Mata sebelah kiri masih bisa melihat hanya saja kurang jelas jika melihat obyek kecil. Saat diperiksa mata kanan pasien berwarna putih sedang mata kirinya sedikit berkabut. Visus mata kanan hanya bisa membedakan cahaya sedang mata kiri hanya bisa hitung jari. Pemeriksaan fisik dan TTV dalam batas normal. Pasien merasa cemas karena akan menjalani operasi fakoemulsi esok hari.

PETUNJUK MEMBUAT ASKEP

  1. Kasus-kasus di atas adalah stimuli bagi mahasiswa untuk membuat asuhan keperawatan medikal bedah, oleh karena itu data yang disajikan hanya sebatas untuk merangsang mahasiswa untuk berfikir kritis. Berdasarkan data tersebut mahasiswa diminta untuk membuat askep fiktif di ruang medikal bedah secara komprehensif mulai dari pengkajian hingga evaluasi.
  2. Masing-masing mahasiswa memilih 1 kasus di atas untuk membuat laporan asuhan keperawatan KMB sesuai dengan laporan pendahuluan (LP) masing-masing.
  3. Diketik di atas kertas A4, huruf times new roman, 1,5 spasi, dengan format yang tercantum di dalam buku panduan.

No comments

Abi. Powered by Blogger.