Fisioterapi Dada: Tindakan Keperawatan pada Gangguan Pemenuhan Oksigen Part 5
Definisi
Fisoterapi dada (Chest Physioterapy) telah memainkan peran penting dalam membantu membersihkan sekresi jalan nafas. Fisoterapi dada biasanya meliputi tindakan postural drainage, perkusi dan vibrasi dada (Warnock, & Gates, 2015). Postural drainase adalah tehnik pembersihan jalan nafas dalam fisioterapi dada yang menggunakan pengaruh gravitasi untuk membersihkan segmen paru-paru yang berbeda (Tan Tock Seng Hospital, 2019). Sekresi dialirkan dari segmen paru dan bronkhus ke dalam trakhea (Perry, Potter, & Ostendorf, 2015). Tehnik ini yang menggunakan perbedaan posisi tubuh dan menggunakan gravitasi untuk memfasilitasi aliran mukus. Postural drainage meningkatkan mobilisasi sekret tetapi membutuhkan banyak waktu. Kunci penting dari postural drainage adalah postur, waktu, bernafas dan batuk (Wilson, Grande, & Hoyt, 2007).
Indikasi
Fibrosis kista, bronkhiektasis, PPOK, Atelektasis akut, Abses paru yang meengalami akumulasi sekret diparu-paru.
Kontraindikasi
- Peningkatan tekanan intrakranial
- Cedera kepala dan leher sampai stabil
- Perdarahan aktif dengan ketidakstabilan hemodinamik
- Operasi tulang belakang baru-baru ini (misalnya, laminektomi) atau cedera tulang belakang akut
- Hemoptisis aktif
- Empiema
- Fistula bronkopleural
- Edema paru yang berhubungan dengan gagal jantung
- Efusi pleura yang besar
- Emboli paru
- Pasien usia lanjut, bingung, atau cemas yang tidak dapat mentolerir perubahan posisi
- Fraktur tulang rusuk, dengan atau tanpa flail chest
- Luka bedah atau jaringan penyembuhan.
Tujuan
Tujuan dilakukannya postural drainage adalah untuk memelihara bersihan jalan nafas (paru dan bronkhus).
Pengkajian
- Kaji pasien untuk riwayat penurunan tingkat kesadaran dan kelemahan otot atau proses penyakit seperti pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Tinjau rekam medis dan kaji tanda dan gejala pasien, termasuk perubahan film sinar-X yang sesuai dengan atelektasis, pneumonia kolaps lobar, atau bronkiektasis; batuk tidak efektif; sekresi kental, lengket, ulet, dan berubah warna yang sulit dibatukkan.
- Lakukan auskultasi pada semua bidang paru untuk melihat penurunan bunyi napas dan bunyi paru adventif.
- Kaji tanda-tanda vital dan oksimetri nadi sebelum perawatan drainase postural.
Baca juga: Melatih Pasien Batuk Efektif
Persiapan
Persiapan Alat
- Stetoskop
- Oksimeter
- Tempat tidur atau meja miring Trendelenburg
- Air dalam teko dan gelas
- Tisu dan kantong kertas
- Kursi (untuk mengeringkan lobus atas)
- Bantal ekstra
- Perawatan kebersihan mulut: sikat gigi, pasta gigi, obat kumur, atau obat kumur klorheksidin jika perlu
- Alat penyedot (Suction) jika pasien tidak dapat batuk dan mengeluarkan sekret sendiri.
- Sarung tangan bersih, bila ada risiko terpapar sekresi pernapasan pasien.
Persiapan Pasien
- Jika pasien merasa nyeri gunakan anti nyeri 20 menit sebelum tindakan.
- Jelaskan maksud dan tujuan tindakan.
- Anjurkan minum yang banyak minimal 1,5 liter.
- Hindarkan makan minum sebelum dan sesudah tindakan.
- Pertimbangkan penggunaan bronkhodilator 20 menit sebelum tindakan.
Prosedur
- Tutup pintu kamar atau passang tirai di sekitar tempat tidur pasien. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih.
- Identifikasi dua pengenal pasien (yaitu, nama dan tanggal lahir).
- Gunakan pemeriksaan fisik dan foto rontgen dada untuk menentukan area yang banyak sekret.
- Bantu pasien ke posisi yang diinginkan untuk mengalirkan sekresi. Tempatkan bantal untuk penyangga dan kenyamanan.
- Minta pasien mempertahankan postur selama 10 hingga 15 menit
- Jika perlu, sselama 10 sampai 15 menit drainase dalam postur tertentu, lakukan perkusi dada dan vibrasi di atas daerah paru-paru yang terkena.
- Setelah 10 sampai 15 menit drainase dalam posisi pertama, minta pasien untuk duduk dan batuk. Jika pasien tidak bisa batuk, perlu dilakukan suction.
- Minta pasien istirahat sebentar jika lelah.
- Ulangi Langkah 4 hingga 8 hingga semua area bersih. Pastikan setiap tindakan tidak melebihi 30 hingga 60 menit.
- Bantu pasien melakukan oral higiene
- Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
Daftar Referensi
- Wilson, W. C., Grande, C. M., & Hoyt, D. B. (2007). Trauma: critical care. Volume 2. CRC Press.
- Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. (2015). Nursing Interventions & Clinical Skills-E-Book. Elsevier Health Sciences.
- Tan Tock Seng Hospital. (2019). Chest Physiotherapy - Postural Drainage. https://www.youtube.com/watch?v=LJU_zVMnF3o. Diakses tanggal 24 Agustus 2020
- Warnock, L., & Gates, A. (2015). Chest physiotherapy compared to no chest physiotherapy for cystic fibrosis. The Cochrane database of systematic reviews, 2015(12), CD001401. https://doi.org/10.1002/14651858.CD001401.pub3
Artikel ini di perbarui pada tanggal 10 Agustus 2021
Leave a Comment