Gangguan Sirkulasi Spontan

 


Di dalam SDKI, diagnosis keperawatan "Gangguan Sirkulasi Spontan" memiliki nomor D.00007. Termasuk ke dalam kategori fisiologis dengan subkategori sirkulasi. Dalam bahasa Inggris diagnosis keperawatan tersebut bisa diterjemahkan menjadi Impaired Spontaneous Circulation. Sayangnya, dalam bahasa Inggris frasa Impaired Spontaneous Circulation tidak ditemukan dalam berbagai mesin pencarian literatur. Bahkan pencarian menggunakan Google Scholar tidak menghasilkan satupun artikel yang memuat frasa tersebut. Frasa ini juga tidak terdapat pada buku Diagnosis Keperawatan NANDA dalam 3 edisi terakhir 2012-2014, 2015-2017 dan 2020-2023. 

Penggunaan AI (ChatGPT) terhadap frasa tersebut menghasilkan jawaban sebagai berikut "Impaired spontaneous circulation" merupakan istilah yang lebih sering digunakan dalam konteks medis daripada keperawatan. Diagnosis keperawatan dalam NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association International) lebih cenderung menggunakan istilah yang lebih terkait dengan aspek keperawatan, seperti diagnosa pada proses-proses keperawatan, intervensi, dan evaluasi perawatan.

Dalam konteks keperawatan, istilah yang mungkin lebih relevan adalah "Impaired tissue perfusion" atau "Ineffective tissue perfusion" yang merujuk pada gangguan aliran darah ke jaringan. Diagnosis keperawatan seperti ini berfokus pada pengamatan dan perawatan terhadap masalah sirkulasi darah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keseimbangan tubuh pasien.

Jadi, sementara "Impaired spontaneous circulation" tidak secara langsung terdaftar dalam daftar diagnosis NANDA-I, konsep yang terkait dengan masalah sirkulasi darah dapat diidentifikasi dan diatasi melalui diagnosis keperawatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip keperawatan yang ada.

Terlepas dari  minimnya referensi terkait dengan diagnosis keperawatan tersebut, berikut ini dipaparkan diagnosis tersebut menurut PPNI (2017). 

Definisi

Gangguan sirkulasi spontan diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang kehidupan (PPNI, 2017). 

Penyebab

  1. Abnormalitas kelistrikan jantung.
  2. Abnormalitas struktur jantung.
  3. Penurunan fungsi ventrikel.

Gejala dan Tanda Mayor 

Subyektif: 

  • Tidak berespon.

Objektif:

  1. Frekuensi nadi <50 kali / menit atau >150kali / menit.
  2. Tekanan darah sistolik <60 mmHg atau >200 mmHg.
  3. Frekuensi nasa <6 kali/menit atau >30 kali/menit.
  4. Kesadaran menurun atau tidak sadar.

Gejala dan Tanda Minor 

Subjektif: 

  • tidak tersedia

Objektif:

  1. Suhu tubuh <34,5 derajat Celcius.
  2. Tidak ada produksi urin dalan 6 jam.
  3. Saturasi oksigen <85%.
  4. Gambaran EKG menunjukkan aritmia letal (mis. Ventricular Tachycardia [VT], Ventricular Fibrillation [VF], Asistol, Pulseless Electrical Activity [PEA] ).
  5. Gambaran EKG menunjukkan aritmia mayor ( mis. AV block derajat 2 tipe 2, AV block total, takiaritmia / bradiaritmia, Supraventricular Tachycardia [SVT], Ventricular Extrasystole [VES], Ventricular Extrasystole [VES], simptomatik ).
  6. ETCO2 <35 mmHg.

Kondisi Klinis Terkait

  1. Henti Jantung.
  2. Bradikardia.
  3. Takikardia.
  4. Sindrom koroner akut.
  5. Gagal Jantung.
  6. Kardiomiopati.
  7. Miokarditis.
  8. Disritmia.
  9. Trauma.
  10. Perdarahan (mis. perdarahan gastrointestinal, ruptur aorta, perdarahan intrakranial).
  11. Keracunan.
  12. Overdosis.
  13. Tenggelam.
  14. Emboli paru.

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 (Cetakan III). Penerbit DPP PPNI

No comments

Abi. Powered by Blogger.