Hipertermia
Image by peoplecreations on Freepik |
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak terkontrol melebihi kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas. Hipertermia dapat mengakibatkan suhu inti yang sangat tinggi dan dapat dengan cepat menjadi fatal (Mørch, Andersen, & Bestle, 2017). PPNI mendefinisikan hipertermia sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal tubuh (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Hipertermia bisa disebabkan banyak hal seperti heat stroke, hipertermia karena keganasan, sindrom serotonin, sindrom neuroleptik, beberapa keadaan darurat endokrin serta keracunan dalam jumlah besar (Mørch, Andersen, & Bestle, 2017). PPNI Menetapkan penyebab hipertermia ada delapan yaitu dehidrasi, terpapar lingkungan panas, proses penyakit (infeksi, kanker), ketidaksesuaian pakaian dan suhu tubuh, peningkatan laju metabolism, respon trauma, aktivitas berlebihan dan penggunaan incubator (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Suhu tubuh di atas normal merupakan tanda yang paling sering ditemukan. Disamping itu, beberapa tanda berikut bisa jadi ditemukan pada pasien yang menderita hipertermia seperti kulit merah, kejang, takikardi, takipnea, dan kulit teraba hangat.
Adapun kondisi klinis yang sering berhubungan dengan hipertermia adalah proses infeksi, hipertiroid, stroke, dehidrasi, trauma, dan prematuritas.
Referensi
- Mørch, S. S., Andersen, J. D. H., & Bestle, M. H. (2017). Ugeskrift for laeger, 179(30), V06160461.
- Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 (Cetakan III). Penerbit DPP PPNI
Leave a Comment